Home » Geomembrane HDPE
Geomembrane HDPE merupakan produk geosintetik yang terbuat dari bijih plastik polimer polyethylene. Polimer polyethylene yang digunakan adalah yang memiliki densitas tinggi, dimana nilai densitas yang dimiliki berkisar 0,94 g /cm3.
Geomembrane atau yang dikenal dengan sebutan terpal HDPE ini memiliki karakteristik kedap air dan gas (impermeable). Nah, sifat kedap ini banyak dimanfaatkan para praktisi konstruksi sebagai tempat penampungan cairan limbah ataupun air baku sebagai alternatif dari konstruksi beton.
Virgin resin HDPE
Pembuatan geomembrane HDPE secara umum menggunakan resin HDPE (High Density Polyethylene) dan sedikit penambahan aditif antioksidan dan carbon black. Ternyata, pemilihan resin dan aditif ini yang membuat material geomembrane memiliki ketahanan terhadap lingkungan sangat baik.
Jika dibandingkan dengan terpal biasa, material geomembrane ini jauh lebih unggul dari aspek ketahanan/durabilitasnya. Ketahanan terhadap sinar matahari yang baik, ketahanan terhadap temperatur ( ± 60 oC) yang baik, ketahanan terhadap korosi, serta umur pakai material ini lebih lama menjadikan geomembrane sebagai pilihan prioritas bagi para praktisi konstruksi di Indonesia.
Fungsi Geomembrane
Fungsi utama dari geomembrane adalah sebagai lapisan kedap. Hal ini dikarenakan geomembrane memiliki sifat impermeable terhadap gas maupun cairan.
Misalnya pada proyek penampungan air baku, geomembrane digunakan dengan tujuan sebagai kolam retensi/ tampungan air hujan agar air tidak mudah masuk ke tanah, sehingga air di kolam ini dapat dimanfaatkan untuk irigasi terutama pada musim kemarau.
Contoh lain, pada aplikasi TPA (landfill) dan kolam tailing pertambangan, geomembrane digunakan dengan tujuan untuk mencegah terjadi rembesan limbah berbahaya pada lingkungan.
Selain cairan , geomembrane juga bisa digunakan untuk menampung gas metan, pada aplikasi biogas. Tentunya ini sangat membantu untuk mengurangi pencemaran udara dan pemanfaatan energi terbarukan.
Contoh Proyek Pemasangan Geomembrane HDPE:
Proyek embung dengan geomembrane
Proyek Wastewater dengan geomembrane
Penggelaran panel geomembrane
Proyek Biogas dengan geomembrane
Proses produksi Geomembrane HDPE
Proses Cetak Rolling
Proses Cetak Rolling
Varian Ketebalan Geomembrane
Di pasar Indonesia, Geomembrane HDPE memiliki beberapa varian ketebalan, antara lain 300 mikron, 500 mikron, 750 mikron, 1000 mikron, 1500 mikron, 2000 mikron, dan 3000 mikron.
Secara umum untuk geomembrane HDPE ketebalan 300 mikron dan 500 mikron, merupakan geomembrane yang sering digunakan untuk proyek tambak garam dan kolam ikan.
Sementara geomembrane HDPE ketebalan 750 mikron hingga 3000 mikron merupakan geomembrane yang dikhususkan pada proyek geoteknik yang memerlukan spesifikasi sesuai dengan standar internasional.
Standar tersebut telah ditetapkan oleh Geosynthetics Research Institute (GRI) khususnya pada GRI GM 13.
Bagaimana Ketahanan Geomembrane HDPE?
Geomembrane dengan bahan dasar HDPE (High Density Polyethylene) memiliki ketahanan yang sangat baik jika dibandingkan dengan polimer lainnya. Berikut merupakan keunggulan dalam penggunaan polimer HDPE:
1. Ketahanan kimia yang sangat baik (dapat menampung dengan baik terhadap zat maupun senyawa hidrokarbon, chlorine, dan alkali).
Berikut merupakan referensi ketahanan kimia dari material HDPE
2. Ketahanan terhadap oksidasi yang baik.
3. Ketahanan terhadap kondisi biologis yang baik.
4. Ketahanan terhadap Ultraviolet (UV) yang baik. Pemberian carbon black pada geomembrane memberikan ketahanan terhadap sinar UV yang sangat baik.
5. Dapat bertahan pada suhu tinggi maupun rendah.
Aplikasi untuk pemasangan Geomembrane HDPE:
1. Kolam Limbah
2. Konstruksi jalan pada tanah dasar yang memiliki sumber air yang sulit kering.
3. Tempat Pembuangan Akhir (TPS)
4. Tambak Ikan, Udang, dan Garam
5. Proyek pembuatan danau buatan
6. Coal ash pond
7. Kolam “heap leach” pada tambang emas
8. Proyek pemasangan Rooftop Lining
9. Proyek Biogas
10. Pembuatan kolam renang